Rabu, 20 Januari 2010

sebuah senyum seribu arti

Hari ini adalah hari pertama berkumpulnya seluruh murid baru disekolah,dengan minimnya pengetahuan aku nekat berangkat dengan pakaian bebas bersama Wawan teman sepermainanku menuju ke sekolah.Langit pada hari itu sangat cerah meskipun aku belum sempat untuk sarapan pagi tapi langkahku tak kalah tegap dengan temanku.Menurut informasi yang kudapat hari ini adalah hari pengambilan kain seragam.Pasti hanya sebentar sehingga aku pasti sempat untuk sarapan.Temanku sempat bertanya,apakah nanti acaranya lama dan aku pun menjawab dengan sangat mantab kalo acaranya hanya sebentar karena hanya pengambilan kain seragam saja.Jadi dia aku suruh tunggu sebentar di luar pintu gerbang sekolah

Setapak demi setapak kakiku mulai berpijak pada halaman sekolah.Inikah calon sekolahku esok? Ternyata nggak sebesar seperti sekolah-sekolah negeri yang lain.Tapi nggak apa-apalah toh ini juga sudah menjadi pilihanku.Jadi mau tak mau,suka nggak suka aku harus suka.Pikirku dalam hati.Kutatap satu demi satu bangunan disekolahku.Meski kecil tapi sangat rapi dan bersih.Tapi mengapa sepi? Dimana yang lainnya? Apa aku salah ya.Mungkin jadwalnya diundur.Aduh,begini jadinya kalau Informasinya nggak lengkap.

Aku memasuki sebuah lorong yang terletak di tengah-tengah sebuah gedung.Beberapa sepeda motor berbaris agak kurang rapi.Pasti ini tempat parkirnya,lumayan banyak.Berarti mereka sudah berkumpul.Hatiku sedikit lega melihatnya.Baguslah kalau begitu berarti aku nggak salah jadwal hari ini.Dan ternyata memang benar setelah aku sampai diujung lorong kulihat disebelah kiriku terdapat dua orang yang mengenakan seragam SMA.Tatapan mata kedua orang itu mengarah tajam kepadaku sementara aku hanya bisa membalasnya dengan tatapan yang penuh dengan tanda tanya.Siapa mereka? Apakah mereka seniorku?.

Sesaat kemudian aku menuju kearah dua orang yang ternyata memang seniorku itu.Kulihat disebuah ruangan telah berkumpul calon-calon temanku yang baru tapi mereka semua rata-rata berpakaian SMP.Wah jadi aku salah kostum nih ceritanya.Setelah pintu dibukakan oleh dua orang seniorku.Aku pun segera bergegas dan duduk di salah satu kursi di belakang.Fuuuh legaaaaa………nya hatiku saat itu.

Tak beberapa lama kemudian ada dua orang yang baru datang dan ternyata mereka juga salah kostum.Hehehe…..jadi ada temen nih.Pikirku dalam hati.

Acara berlangsung semi formal dengan beberapa joke yang membuat suasana di ruangan itu sangat menyenangkan.Meskipun aku tidak mengenal satu pun yang ada disana tapi hatiku sangat senang apalagi ada satu cewek yang sangat cantik dimana pada akhirnya kelak kuketahui namanya adalah Yetty calon putri SMANTA pada periode antara 1997 – 1998 dan aku satu kelas dengannya bahkan bukunya pun pernah beberapa kali aku pinjam karena catatannya sang

Tapi itu nanti saja aku ceritakan pada bagian tersendiri.Kita kembali ke awal,dimana pada akhirnya acara perkenalan ketua OSIS dan pembinanya selesai.Keadaan pun menjadi riuh karena bagi mereka yang saling kenal tampak mengobrol satu sama lain sehingga suasana tak ubahnya seperti suasana pasar yang rame.Hal ini juga karena seluruh senior tiba-tiba pergi dan menutup pintu ruangan dan aku hanya bisa diam melihat orang disekelilingku.Di depanku tampak Yetty berbincang asyik dengan beberapa orang cowok.Begitu dia melihat kebelakang.Mata kami bertemu.Tanpa disangka dia tersenyum dan berkata “Hei anak ini kok diem?”.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan ia pun kembali berbincang dengan teman-temannya yang lain.Cantik juga nih anak tapi sayang dia terlihat tomboy dengan rambutnya yang pendek.Beberapa menit kemudian beberapa kakak seniorku mulai memasuki kelas ini kembali tapi kali ini agak berbeda.Secara tiba-tiba mereka semua membentak untuk para junior menundukkan kepala.

“Dalam hitungan kesepuluh duduk kalian harus ganti satu cewek satu cowok dan harus tetap menunduk.Ayo cepat!”

Kontan saja aku terkejut bukan main.Bukannya apa,bukankah menurut informasi yang kuterima hari ini hanyalah pengambilan kain seragam saja kenapa sudah ada perpeloncoan seperti ini? Belum sempat aku berpikir lebih jauh lagi,tiba-tiba seorang senior cewek menunjukku untuk berdiri dan maju kedepan.

“Hei kamu maju kedepan.”hardiknya lantang.

Aku menengadahkan kepalaku,ampun….wajahnya judes amat.Kenapa musti aku sih.Pleaseee……?

“Hei kenapa masih bengong.Ayo maju!”

Tanpa berpikir dua kali aku pun segera bergegas maju kedepan,ternyata gadis cantik rambut pendek juga telah ada didepan.Dia tersenyum simpul,aku membalasnya hambar karena pikiranku sedang tak menentu entah kemana.

“Kamu saya jadikan pemimpin kelompok,kamu sekretarisnya.”terdengar kembali suara lantang kakak seniorku.Keringat dingin pun mulai mengucur dari sela-sela rambutku.Mampus aku,bagaimana mau jadi pemimpin.Dulu aku hidup di pesantren,aku orangnya sangat kuper dan nggak pernah berhubungan dengan cewek.Trus tiba-tiba aku disuruh menjadi seorang pemimpin dalam sebuah kelompok yang sama sekali aku belum mengenal mereka semua….

“Maaf,kak,saya tidak bisa.Saya orangnya tidak bisa tegas.”kataku lirih dan dengan sangat jujur sekali tentunya.

“Apa? tidak bisa tegas! Kamu ini cowok apa cewek kayak banci saja kamu.Kamu banci ya!”tukas kakak seniorku.matanya tambah melotot kepadaku.

“Maaf kak saya tidak bisa.”balasku masih dengan jawaban yang lirih.Sementara itu kulihat gadis cantik berambut pendek tersenyum mendengarkan ini semua.

“Apa kamu senyam-senyum!”kali ini giliran dia yang kena semprot.

“Kalian lihat teman kalian ini.Dia bilang dia tidak bisa tegas.Berarti dia kayak banci ya!”terdengar kembali suara kakak seniorku itu tapi kali ini kepada semua anggota kelompokku.Pedas banget kata-katanya.Tapi biarlah tak masalah.Sabar….sabar…..aku berusaha menghibur diriku sendiri.

“Ya sudah kamu duduk sana!.”ujar seniorku itu kesal.

Hatiku sama sekali tidak merasa terhina tapi malahan aku lebih merasakan begitu melilitnya perutku karena sudah waktunya diisi.Sakit sekali soalnya.

Nah setelah beberapa menit kemudian akhirnya terpilih lah ketua kelompoknya,dia bernama Gede seorang cowok tinggi kurus dan ramah.Kelak dia akan menjadi sahabatku dan tergabung dalam kelompok GRPC.

Aku benar-benar senang dengan terpilihnya Gede karena aku bisa bebas menjadi murid biasa tanpa harus susah-susah untuk mengkoordinasikan ini dan itu kepada teman-temanku yang lain.Entah kenapa sedari dulu aku selalu terpilih menjadi kandidat calon ketua tapi selalu aku gagalkan tentu saja dengan operasi bawah tangan.Yakni menghubungi satu persatu temanku untuk tidak memilihku.Dan selama ini cara itu sangat efektif.

Disaat suasana agak gaduh karena kakak seniorku meninggalkan ruangan.Aku mencoba menatap sekelilingku.Aku berharap dapat berjumpa cewek cantik tempo hari yang aku temui saat pengumuman pendaftaran.Tapi dia tidak ada.Hilang entah dimana? Mungkin saja dia sekolah di tempat lain karena bisa saja waktu aku ketemu bebarapa hari yang lalu dia hanya mengantarkan temannya.

Setelah melakukan briefing sesaat akhirnya setiap kelompok dipisahkan di beberapa kelas.Dalam hati aku selalu bertanya-tanya,mau diapakan lagi aku dan teman-teman yang lain sebentar lagi.Sementara perutku terus bernyanyi.Otakku terus memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya…….

“Selamat siang adek-adek….”tiba-tiba seniorku sudah duduk di belakang meja guru.Namanya aku lupa tapi dia berpenampilan tinggi semampai dengan rambut agak keriting.

“Siaaaang kak…..”teriak teman-temanku kompak sekali.

“Acaranya sekarang adalah pembagian kain seragam dan tugas yang harus dibawa besok.Karena seperti yang telah kalian ketahui bahwa sekolah kita baru saja melakukan pembangunan tapi keadaannya masih sangat panas karena kurangnya pepohonan.Jadi tugas kalian besok adalah melakukan penghijauan sekolah.kalian paham khan?”kata kakak seniorku itu menjelaskan.

“Pahaaaam kaaaaak….”lagi-lagi terdengar suara koor teman-temanku.

Kakak seniorku pun langsung membacakan tugas masing-masing anggota kelompok,begitu sampai namaku disebut aku pun segera mengangkat tanganku.Kakak seniorku itu melihatku tajam.

“Buat kamu yang kayak banci! Besok kamu bawa pohon cemara!”ujarnya ketus sekali kepadaku.

Aku membalasnya dengan anggukkan kepala saja.Seniorku pun mulai melanjutkan absennya sampai selesai setelah melakukan briefing sebentar kembali dia mengabsen dan kali ini dengan membagikan kain seragam dan menyuruh kami semua pulang.

Tak terasa sudah jam dua.Padahal tadi aku berangkat jam delapan bersama temanku.Oh ya mana wawan? Apa dia masih menungguku? Waduh-waduh celaka ini.Bisa-bisa dia komat kamit baca mantra kalo pas ketemu nanti.Pikirku dalam hati.

Langkahku sedikit tertahan begitu melihat kakak-kakak seniorku baik cowok maupun yang cewek duduk santai dibawah pohon beringin mini yang teduh.Di pinggir lapangan basket yang baru dibangun.Mereka menatap kearahku.Aku membalasnya dengan senyuman sembari terus melangkah.Beberapa senior cewek tampak memperhatikanku.Duuuuh geernya…….

Bersambung

at rapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar